Selasa, 23 Juni 2009

11 Jenis Manusia Didoa Malaikat

PERCAYA kepada malaikat adalah antara rukun iman. Ada malaikat yang ditugaskan berdoa kepada makhluk manusia dan sudah tentu seseorang yang didoakan malaikat mendapat keistimewaan. Dalam hidup, kita sangat memerlukan bantuan rohani dalam menghadapi ujian yang kian mencabar. Bantuan dan sokongan malaikat sangat diperlukan.

Ketika kita menghadapi masalah, kerumitan, keperluan dan bimbingan, bukan saja kita perlukan kekuatan doa dari lidah, tetapi juga sokongan malaikat. Antara orang yang mendapat doa malaikat ialah:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci."

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:

"Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"

3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."

4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah:

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."

5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca Al-Fatihah.

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:

"Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."

6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.


Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."

7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.


Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:

"Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. "Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?" Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.' "


8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"

9. Orang yang membelanjakan harta (infak).


Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...'"

10. Orang yang sedang makan sahur.


Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya:

"Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."

11. Orang yang sedang melawat orang sakit.


Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."

p/s: Semoga kita tergolong dalam golongan yang didoakan oleh malaikat.Insyaallah.

Islam Itu Penuh Kasih Sayang

"Hai manusia! sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujuraat [49]:13).


Sebenarnya dalam Islam tidak mengenal Hari Kasih Sayang, kasih sayang dalam Islam terhadap sesama tidaklah terbatas dengan waktu dan dimanapun berada, baik untuk keluarga, kerabat, dan sahabat yang semuanya masih dalam koridor-koridor agama Islam itu sendiri. Nabi Saw., bersabda : “Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri.” (H.R. Bukhari). Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Rasulullah saw. bersabda : “Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap sudaranya lewat tiga hari” (HR. Muslim)

Disini jelas bahwa kita dianjurkan sekali untuk saling menjaga dan menghargai antar sesama sebagai tanda kasih sayang yang mesti dihormati. Hal ini untuk menghindari berbagai keburukan serta dapat mengenal antar sesama untuk memperkuat dan menjaga tali persaudaraan. Dalam hadits Nabi saw.: “Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal kecintaan, kasih-sayang dan belas kasihan sesama mereka, laksana satu tubuh. Apabila sakit satu anggota dari tubuh tersebut maka akan menjalarlah kesakitan itu pada semua anggota tubuh itu dengan menimbulkan insomnia (tidak bisa tidur) dan demam (panas dingin). (HR. Muslim). Bahkan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi melalui Anas ra. Nabi bersabda : “Tidak akan masuk surga kecuali orang yang penyayang”, jadi jelas bahwa yang masuk surga itu hanyalah orang-orang yang mempunyai rasa kasih sayang yang tanpa dibarengi dengan niat-niat jelek. Rasa kasih sayang yang diniatkan karena Allah, bukan karena keuntungan dan kesenangan duniawi.


Makna kasih sayang tidaklah berujung, sedangkan rasa kasih sayang adalah sebuah fitrah yang mesti direalisasikan terhadap sesama sepanjang kehidupan di dunia ini ada, tentunya dalam koridor-koridor Islam. Ini berarti bahwa Islam tidak mengenal waktu, jarak, dan tempat akan sebuah kasih sayang baik terhadap teman, sahabat, kerabat, dan keluarganya sendiri.

Rasulullah saw. bersabda, “Man laa yarhaminnaasa laa yarhamhullaah” Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya. (H.R. Turmudzi). Dalam hadis tersebut kasih sayang seorang Muslim tidaklah terhadap saudara se-Muslim saja, tapi untuk semua umat manusia. Rasulullah saw. bersabda, “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi.” Wahai Rasulullah, “Semua kami pengasih,” jawab mereka. Berkata Rasulullah, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia).” (H.R. Ath-Thabrani).

Bahkan, bukan hanya kepada manusia saja ajaran Islam yang tinggi ini telah mengajarkan bagaimana kasih sayang terhadap hewan dan tumbuhan yang harus direalisasikan. Abu Bakar Shiddiq ra. pernah berpesan kepada pasukan Usamah bin Zaid, “Janganlah kalian bunuh perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil.
Jangan pula kalian kebiri pohon-pohon kurma, dan janganlah kalian tebang pepohonan yang berbuah. Jika kalian menjumpai orang-orang yang tidak berdaya, biarkanlah mereka, jangan kalian ganggu.” Sebuah nasihat ini walau dalam keadaan untuk perang, ajaran Islam tetap memancarkan kasih sayangnya terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan.

Sebuah kisah lain yang menarik ketika Amr bin Ash menaklukkan kota Mesir , saat itu datanglah seekor burung merpati di atas kemahnya. Melihat kejadian ini, kemudian Amr bin Ash membuat sangkar untuk merpati tersebut di atas kemahnya.
Tatkala ia mau meninggalkan perkemahannya, burung dan sangkar tersebut masih ada. Ia pun tidak mau mengganggunya dan dibiarkan burung merpati itu hidup bersama sangkar yang ia buat. Maka kota itu dijuluki sebagai kota fasthath (kemah).

Jelaslah bahwa ajaran Islam sangat menjunjung tinggi akan kasih sayang. Kita perlu mencontoh teladan Nabi saw. dan para sahabatnya yang benar-benar merealisasikan makna kasih sayang yang tanpa batas itu, tentunya untuk mencapai keridaan Allah semata yang bukan untuk mencari kesenangan dunia. Maka memang pantas bahwa Islam dikatakan sebagai agama rahmatan lil ‘alamiin.

Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman : “Aku adalah Ar-Rahman. Telah Aku ciptakan Ar-Rahiim dan Aku petikkan baginya nama dari nama-Ku. Barangsiapa yang menghubungkannya niscaya Aku menghubunginya (dengan rahmat-Ku); dan barangsiapa memutuskannya niscaya Aku memutuskan hubungan-Ku dengannya; dan barangsiapa mengokohkannya niscaya Aku mengokohkan pula hubungan-Ku dengannya. Sesungguhnya Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” (Hadits Qudsi, riwayat Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Baihaqi)

Sabtu, 20 Juni 2009

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri;
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;

51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti bercakap yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan;
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan;
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita,lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan;
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuaidengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fizikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita negatif yang berkaitan teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cubaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahawa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merosakkan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.





Kamis, 18 Juni 2009

Jilbab Dimata Cowok

jilbaber

Mau tahu pendapat para cowok tentang cewek yang berjilbab?
ada beberapa komentar nih :

Cewek jilbaban di mataku, adalah ibarat kue yang dibungkus rapih dan ditaruh di dalam etalase, sehingga kesannya ‘mahal’.
Laler yang suka bawa kotoran juga nggak bisa nempel.
Tapi kalo yang nggak jilbaban yach, sebaliknya; yang nggak beli juga bisa megang-megang!
Cuma biar jilbabnya jadi lebih berwibawa lagi, yang penting adalah sosok di dalamnya yang kudu bisa ngebawa nama baik ‘jilbab’ itu sendiri.
Karena jilbab kan simbol Islam, artinya kalo bungkusannya bagus tapi isinya nggak bagus yach sama aja bodong!
Ibarat kue di dalam etalase yang dibungkus rapi, tapi jadi basi!
Hii, jadi lebih ‘hina’ dibanding ama kue yang nggak dibungkus, kan?

- Boim Lebon, Penulis -

Jilbab yang benar, meneduhkan qalbu, pelindung diri, dan enak dilihat.

- Ahmad Risaldi, Marketing dan Promotion Manager -


Cewek berjilbab bagiku adalah seseorang atau beberapa orang yang memakai jilbab, hehehe.
Cewek berjilbab akan kelihatan lebih anggun jka dibandingkan dengan cewek yang tidak berjilbab.
Tetapi itu tergantung dari sudut pandang si cowok.
Alhamdulillah teman-temanku yang cewek, yang berjilbab, baek-baek semua.
Tapi sekarang zaman udah berubah, jilbab sering dipake untuk mode doang. Karena orang bilang, dengan jilbab cewek kelihatan cantik, makin banyak deh sekarang cewek-cewek ABG yang pake jilbab tanpa mau memahami apa sebenernya arti berjilbab.
Akhirnya yah seperti sekarang ini. Banyak juga cewek berjilbab tapi masih pacaran dengan pegang-pegangan, pake baju ketat, pake celana yang ketat.
Duh, sayang banget deh. Pahala kan jadi nanggung, ya gak sih?

- Ricky, Desainer grafis Rumah Desain Alisafam -


Mata ini risih jika ada wanita yang berpakaian “seadanya” atau hanya “mengubah” warna kulit. Namun jika yang ada di depan mata adalah wanita yang berpakaian “lengkap”, kadang tak kuasa untuk menatapya. Sesekali ingin juga memberitahu mereka, “Maaf Mbak, ada beberapa helai rambut yang keluar dari kerudung.” Atau begini, “Mbak, maaf lho ya, kerudungnya tipis tuh. Diganti yang lebih tebal atau pakai rangkap dong.” Juga yang ini, “Lho Mbak, kok nggak pake kaos kaki?”

- Alif, Mahasiswa Teknik Elektro UGM -


“Jilbab tak hanya menjadi hijab, namun berperan sebagai batas hasrat yang tersembunti dalam rahasia kecantikan wanita. Aku bersyukur telah jatuh cinta pada “bidadari” berjilbab sejak pandangan pertama.”

- Kurnia Effendi, Penulis -


Jilbab itu bisa indah, cantik, modis, bahkan tidak bertentangan dengan tren fesyen. Tapi jilbab juga lebih daripada sekadar etika berpakaian yang dianggap sesuai dengan ajaran agama.
Ketika seorang perempuan memutuskan untuk berjilbab, saya percaya, ia telah “memproklamirkan” semangat untuk lebih mendekatkan dirinya kepada hal-hal yang lebih bersifat transedental (Ilahiyah).
Karena itulah saya menghormati perempuan berjilbab, terlebih lagi mereka yang mampu terlebih dahulu “mengenakan jilbab” di hatinya.

- Rachmat H. Cahyono, Pengarang -


Saya merasa aman.
Mungkin kedengarannya lelaki sekalee, dan lumayan bodo (imannya cuman gelas setengah penuh).
Tapi mo gimana lagi? Itu yang dirasakan sih. Istri saya pergi-pulang naik kerata api Bogor-Jakarta. Kalau mikirin copet, desek-desekan (kemungkinan dijahili orang) dsb, bisa makan hati. Keputusannya untuk berjilbab setahun setelah menikah, membuat saya lega. Begitu juga soal pergaulan, hubungan dengan teman kantor, dsb. Dengan dia berjilbab saya jadi merasa aman. Maski tahu juga ga ada ceritanya jilbab bisa menangkal kalau istrinya mau selingkuh (jadi pathetic?).
Positifnya… rasa aman membuat hubungan jadi adem-ayem.
Bahasa “tinggi” bilang saling pengertian, de-el-el.
Saya ga pernah repot kalau istri terima sms, misalnya.
Ga pernah merasa, “wah… ada apa-apa, nih!” kalau istri ultah dapet hadiah dari teman kantor. Soalnya sudah tekor beliin mesin cuci elktroluks! Hehehe.
Meski “jaga-jaga” perlu.
Pokoknya : jilbab = aman.

- Sentaby, Dbaonk -


Jilbab adalah simbol dari wanita muslimah. Karena itu dia harus memahami makna dari simbol tersebut. Tidak hanya sebagai simbol semata, tetapi lebih dalam agar dia bisa semakin lekat dengan kemuslimahannya.
Jilbab adalah keindahan. Meskipun dia menutupi keindahan apa yang ada di dalamnya, tetapi sebenarnya jilbab lebih indah dari segala.
Jilbab adalah keteduhan, karena dia berhasil membuat lawan jenis mengurung prasangka dan khayal yang akhirnya membuat hati semakin teduh.
Jilbab adalah penutup. Maksudnya menutup segala aurat. Maka, pemakainya pu harus memahami dengan benar apa itu aurat agar jilbab bisa menutup dengan sempurna dan menghindari pemiliknya dari zalim.

- Irfan Hasuki, wartawan -


Wanita berjilbab :
- Yang pasti, akan terlihat lebih anggun dan terhormat dibandingkan dengan wanita yang berpakaian terbuka.
- Punya karakter sendiri.
- Pemberani, karena jika wanita sudah mengambil keputusan untuk memakai jilbab, otomatis dia berani menerima segala konsekuensinya.
- Berilmu, kaena mayoritas wanita berjilbab tahu betul hukumnya menutup aurat, makanya memakai jilbab (kecuali wanita berjilbab yang punya tujuan lain atau hanya ikut tren mode)
- Menyejukkan pandangan.
- Menentramkan hati.
- Dan masih banyak lagi

- Rahman, milis FP -


Tentang cewek berjilbab – jilbaber – komentarku bahwa mereka perempuan suci. Sebagaimana Ibunda Mariam yang mampumenjaga kesuciannya, demikian pula perempuan berjilbab seharusnya.
Sederhana saja alasannya : pakaian muslimah itu tak mudah dikenakan, karenanya tak sembarang muslimah mau memakainya dengan ikhlas dan semata karena ibadah demi menutup aurat.
Dari beberapa ayat Al Quran, jelas Allah telah mewajibkan muslimah untuk berjilbab antara lain, An Nur : 31 atau Al Hazab : 59.
Oleh sebab itu, saya mengkritik para jilbaber yang masih suka “cengingisan” dan apalagi berjalan berdua-dua dengan bukan mahramnya.

- Isbedy Stiawan ZS, penair – cerpenis -


Seperti pedang bagi samurai, begitulah jilbab sebagai jalan hidup bagi perempuan beriman.

- Soni Farid Maulana, penyair

Sumber :
Komentar-komentar ini diambil dari buku “Jilbab Pertamaku” karya Asma Nadia


let's go... kita buru2 pke jilbab yuk... :D