Jumat, 22 Mei 2009

Jika Aku Jatuh Cinta

Ya Allah jika aku jatuh cinta
Cintailah aku pada seseorang
Yang melabuhkan cintanya padaMu
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta
Jaglah cintaku padanya
Agar tidak melebihi cintaku padaMu

Ya Allah jika aku jatuh hati
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
Yang hatinya tertaut padaMu
Agar tidak terjatuh aku dalam cinta yang semu

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya
Agar tidak berpaling pada hatiMu

Ya Rabbul Azzah, jika aku rindu
Izinkanlah aku pada seseorang
Yang merindukan syahid dijalanMu

Ya Allah, jika aku rindu
Jagalah rinduku padanya
Agar tidak lalai aku
Merindukan SyurgaMu

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasihMu
Jagalah kenikmatan itu
Melebihi kenikmatan bermunajat
Disepertiga malam terakhirMu

Ya Allah, jika aku jatuh cinta kepada kekasihMu
Janganlah biarkan aku melampaui batas
Sehingga melupakan aku pada cinta hakiki
Dan rindu abadi hanya kepadaMu

Jumat, 15 Mei 2009

Cinta Bersemi Saat Aktivis (CBSA)

Kalo mengamati pergaulan para aktivis dakwah mungkin ada beberapa pertanyaan yang mampir di benak kita. Apalagi keseharian mereka yang gaul ama sesamanya. Cewek ama cewek. Cowok ama cowok. Kesannya antilawan jenis banget. Apa mereka steril dari rasa cinta? Apa yang ada dalam benak mereka cuma dakwah doang? Apa menjadi aktivis dakwah kudu punya antivirus untuk menghadang VMJ? Apa-apanya dong…eh, kok jadi lagu sih?

Jujur, sebagai manusia biasa n aktivis da’wah juga manusia..ga mungkin di sekertariat bikin partsi sendiri .trus di tulis di larang menyentuh..bila anda bukan muhrim....yang ada di depak....kalo terima vendor untuk nego..apa harus nunduk sementara vendornya gadis putih chinees..terus pakai rok tinggi banget...belahan dadanya V...mo gimana.....resign....

Nggak usah dibikin pusing, sampe nyanyiin lagu Nek Titik Puspa gitu. Para aktivis dakwah itu sama aja kayak kita. Sejenis manusia yang punya rasa cinta. Cuma bedanya, mereka nggak show of forces untuk urusan ini. Apalagi sampe deklarasi segala di acara reality show Katakan Cinta atau Playboy Kabel. Nggak lah yauw. Mereka punya prinsip yang bagi sebagian orang terdengar ‘aneh’ dalam hal pengungkapan rasa cinta. Anti-pacaran en nggak phobi ama nikah dini. Catet ya! Juga ga Phobi sama cowok ganteng/ cewek cantik karena setiap yang indah patut di syukuri nah ini fungsinya menundukan pandangan..eit jangan nunduk mulu ntr kl ada pohon di depan gak liat lgi...

Nah, masalahnya, kita sering bertanya-tanya, gimana mungkin bisa terjalin rasa cinta di antara mereka kalo mereka sendiri anti-gaul bebas. Bukankah gaul bebas itu terbukti menjadi media subur untuk memupuk rasa cinta kepada lawan jenis? Eit, jangan salah. Nggak gaul bebas bukan berarti nggak berinteraksi dengan lawan jenis. Emangnya penghuni dunia dakwah cuma satu jenis? Tetep, aktivitas dakwah juga mengharuskan mereka berhubungan dengan lawan jenis. Apalagi yang tergabung dalam sebuah organisasi. Kudu ada konsolidasi dakwah. Inget-inget tuh!

Sebagai aktivis dakwah, tentu konsolidasi itu mengharuskan pihak ikhwan (muslim) menjalin kerjasama dengan para anggota ‘diva’ alias divisi akhwat (muslimah). Saling tukar informasi. Rapat bulanan untuk evaluasi kinerja dakwah sekaligus planning untuk masa mendatang. Sampe tergabung dalam kepanitiaan acara. Dan nggak mungkin kegiatan kayak di atas dilakukan tanpa adanya pertemuan. Walau mungkin rapat bisa aja pake fasilitas teleconference. Tapi itu pasti bakal menyedot banyak biaya. Bisa-bisa acaranya nggak jadi digelar gara-gara nggak ada biaya. Berabe kan? Atau kayak zadul saat SMA di balik hijab mushola yang lebar banget....karena si akhwat ngomongnya pelan...sang ikhwan ga tahan di buka dikit..dikit lama-lama di buka hanya duduknya di atur akhirnya pandang-pandangan,,,,heehehheeh

Nah, dari seringnya pertemuan itulah bisa menyita perhatian khusus antar aktivis. Meski nggak terungkap, VMJ tengah mengamati mangsa yang hendak diburu. Satu sama lain saling menyimpan rasa kagum. Dari sinilah tumbuh perasaan simpati, empati, yang seterusnya bisa bikin jatuh hati. Walau hanya tersimpan rapi dalam diary atau menghiasi relung hati. Intinya, malu-malu tapi mau!

Proses tumbuh dan mewabahnya VMJ di kalangan aktivis, nggak jauh beda dengan ‘cilok’ ala seleb. Cinta bersemi saat aktif dalam dakwah. Makanya kita nggak usah ragu bin worried untuk jadi seorang aktivis dakwah. Pergaulan mereka yang terkesan anti-lawan jenis, hanya salah satu cara buat nunjukkin kalo Islam juga punya aturan maen dalam pergaulan. Justru kita kudu bangga jadi aktivis. Karena untuk urusan jodoh, Allah bakal ngasih pasangan hidup yang ‘qualified’ buat para aktivis pengemban dakwah yang istiqomah.

Firman Allah Swt:

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang (baik) pula.” (QS an-Nûr [21]: 26)

MENGENDALIKAN RASA CINTA

nggak salah kalo cinta bisa mendera siapa aja. Termasuk para aktivis dakwah. Tapi tetep kita kudu waspada ama VMJ ini. Soalnya orang bisa berubah karena kasmaran. Yang pasti nggak berubah jadi Ksatria Baja Hitam. Tapi perubahan yang lambat laun nampak dalam diri kita. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin menuliskan komentar sejumlah orang tentang pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang.

Di antaranya sebagai berikut: “Cinta itu bisa menyucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, mendorong untuk berpakaian rapi, makan yang baik-baik, memelihara akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi yang ahli ibadah”. Juga siapa yang nyangka kalo aktivis dakwah di tolak cinta bsa langsung ikhlas....sama men....stress juga...ga nafus makan..hilang gairah...nah fungsi halaqoh itulah menbangun kembali semangat hidup....

Nah, lho? Ternyata cinta bukan cuma Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki seperti kata Sheila On Tujuh. Tapi juga merupakan ujian sekaligus cobaan buat orang shaleh, ahli ibadah, termasuk aktivis dakwah. Kok bisa? Iya, karena cinta nggak cuma bisa mengubah pe-nampilan aja. Dia juga bisa membelokkan niat yang udah lurus. Komitmen dakwah bisa berubah. Aktivitas dakwah yang awalnya diniatkan untuk mendapat ridho Allah bisa terkontaminasi saat VMJ meradang. Ini yang kudu diwaspadai.

Tentu kita nggak pengen dong, aktivitas dakwah kita yang mulia jadi kacau-beliau gara-gara kita terpana pesona cinta. Makanya kita kudu pandai mengendalikan rasa itu. Seperti kata dokter, mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk urusan cinta juga sama. Lebih baik kita mencegah aktivitas yang bikin VMJ meradang. Ada dua hal yang bisa kita jalanin sebagai langkah pencegahan (kayak 3M DBD aja neh!).

Pertama, dari dalam diri kita. Di sini kita kuatkan benteng pertahanan dari serangan rasa cinta yang membabi buta. Caranya, rajin puasa sunat. Rasulullah menganjurkan pemuda-pemudi untuk berpuasa sebagai satu perisai takwa. Perbanyak membaca al-Qur’an, shalat tahajjud, dan berdzikir kepada Allah saat godaan itu datang. Perbanyak juga doa kita kepada Allah. Minta kepada-Nya biar kita dijauhin dari perbuatan yang haram, minta juga kepada-Nya biar kita dikasih jodoh yang qualified dunia-akhirat. Mau dong?

Kedua, dari luar diri kita. Ini juga nggak kalah pentingnya. Faktor lingkungan gampang banget meluluhlantakkan pertahanan yang kita bangun. Itu sebabnya, kita kudu bisa menata lingkungan sekitar kita. Misalnya, memini-malisasi pertemuan dan komunikasi dengan lawan jenis. Yang pusing kalo ketemu rekan di kantor...pusing.....kata peggy melati sukma...Walau itu untuk konsolidasi dakwah. Sorry, bukannya mo ngerecokin, cuma kita khawatir, jiwa muda kita tak kuasa meredam gejolak rasa cinta itu. Kita juga bisa gaul ama temen-teman yang bisanya nggak cuma manas-manasin doang. Tapi mampu membantu kita menjaga izzah alias harga diri. Sehingga kita bisa belajar menundukkan pandangan. Baik terhadap para ‘macan’ (makhluk cantik) mau pun terhadap media ‘syerem’ yang bisa memacu adrenalin kita.

Kita kudu nyadar kalo seorang aktivis dakwah sering jadi panutan dan teladan bagi orang lain. Nggak cuma Allah yang mengawasi tiap omongan ama tingkah lakunya, tapi juga umat. Gimana jadinya kalo pas ngisi pengajian begitu bersemangat bilang pacaran itu haram. Tapi, pas doi lagi kasmaran, perilakunya nggak beda ama aktivis pacaran. Apalagi pake ngeles dengan istilah ‘pacaran islami’. Idiih…malu ama umat tuh! Firman Allah Swt: “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS ash-Shaf [61]: 3) eh bukan pacaran islami tapi ngeteken akhwat takut di samber ikhwan lain…. …….sama aja kalieeee

MENENTUKAN PRIORITAS

kalo kamu udah bisa atau minimal lagi belajar mengendalikan rasa cinta, sekarang kamu udah pantes buat belajar menentukan prioritas. Karena untuk urusan ekspresi cinta, Islam cuma mengatur dua tahap. Khitbah dan nikah. Nggak ada lagi. Masalahnya, kadang para aktivis dakwah yang mayori-tas pelajar terbentur dengan banyak hal sampe kerepotan memilih satu di antara dua pilihan itu. Kalo pun ada yang berani, lebih didominasi faktor emosi. Bisa jadi was-was sang target ‘disamber’ duluan ama yang laen (Emangnya bis kota maen serobot?)

Kalo mau khitbah dulu, kecil kemungkinan bisa bertahan sampe kamu lulus sekolah atau kuliah terus dapet kerja. Bawaannya pasti pengen segera ijab qabul. Padahal, segala kebutuhan keuangan masih disubsidi penuh ama ortu. Bakal berabe ke depannya. Perhatian kamu bakal terpecah. Antara beresin kuliah atau matengin rencana nikah. Bisa-bisa nggak optimal dua-duanya. Padahal kehidupan rumah tangga bakal menuntut suami untuk mencari nafkah materi. Nggak cuma bermodalkan cinta. Sementara ijazah pendidikan pun adakalanya punya peranan bagi sang suami demi mem-peroleh nafkah.

Nah, kalo udah gini bagusnya kita pusatkan perhatian pada aktivitas tholabul ‘ilmi yang lagi digeluti. Biar masa depan juga terbingkai dengan rapi. Tapi, bukan berarti kita ngelarang kamu mikirin soal nikah lho. Nggak. Silakan aja kalo kamu mau mulai mempelajari soal pernikahan lebih dalam. Karena terpancing ama senior yang bilang nikah itu nikmat, indah dan ibadah, misalnya. Tapi kamu kudu siap hadapi risiko yang bakal menyedot perhatian kamu. Berani ambil risiko? Pikirkan dengan mateng!

Oke deh Kita percaya kamu-kamu bisa mengambil pilihan dengan bijak. Jangan sampe CBSA bikin aktivitas dakwah kamu kendor. Catet, sekali lagi kita ngingetin, dakwah itu untuk mendapat ridho Ilahi. Bukan karena orang yang dikasihi. Dan jangan takut keduluan,orang lain ga usah ngetekin atau ngincerin..... karena jodoh masing-masing nggak akan kelayapan. Oke? Tetap semangat!

Kamis, 14 Mei 2009

Problematika Aktivitas Dakwah Sekolah dan Solusinya


Hambatan / Permasalahan Solusi
1 Sulitnya mengajak objek dakwah untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dakwah.

Melakukan berbagai pendekatan pribadi dan pendekatan akademik agar lebih efektif.

2 Kegiatan-kegiatan dakwah Rohis kurang mendapatkan dukungan dari pihak manajemen sekolah atau guru.

Mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan, membuka wadah dialog untuk meraih simpati guru.

3 Sarana dan prasarana untuk kegiatan rohis terlalu minim, sehingga menyebabkan kegiatan tidak lancar.

Mencari sponsor khusus untuk pendanaan dan melakukan pendekatan dengan pihak sekolah.

4 Acara & kegiatan Rohis cenderung monoton, menjemukan, dan terkesan formal.

Mengatur berbagai produk dakwah di luar rutinitas harian dengan lebih fleksibel, nanum ttp dlm batas syar'i.

5 Anak Rohis SMU selama ini terkenal dengan sifatnya yang cenderung ekslusif dan lebih tertutup.

Melakukan pendekatan psikologis kpd objek dakwah, terapkan kefleksibelan dalam batasan-batasan tertentu.

6 Pemahaman dasar aqidah Islam anak Rohis SMU masih minim dan sangat terbatas.

Peningkatan pembinaan setiap kader secara berkelanjutan dan terarah. mis : kajian, halaqah, dll

7 Terdapat kesenjangan antara pengurus (teras) dan anggota rohis, sehingga ukhuwah terasa kaku dan monoton.

Silaturahmi sesama anggota&pengurus dgn membentuk komunikasi 2 arah yang baik dan teratur.

8 Pembagian waktu (scheduling) untuk berbagai kegiatan Rohis sulit dilakukan.

Bahas dgn seluruh anggota, gunakan skala prioritas, sesuaikan dengan kemampuan dan sikon.

9 Persepsi yang salah tentang konsep kerja dan rohis, sehingga melahirkan budaya single fighter (bekerja sendirian).

Memberikan pemahaman kepada seluruh anggota ttg urgensi amal jama'i, perdalam arti visi dan misi dakwah.

10 Regenerasi terhadap kader penerus sangat minim dan tdk berimbang dengan kuantitas program.

Targetkan pola kaderisasi secara matang, fokuskan ke penerimaan anggota dan pemberdayaannya.

(ibid)

Believe, Trust, Faith and...(sstt)...Secret!elive

Kepercayaan adalah hal yang tidak mudah diraih. Buat sebagian orang, kepercayaan bisa jadi yang nomor satu. Apapun mereka lakukan asalkan dapat kepercayaan orang lain. Ada yang karna prinsip, ada yang karena menguntungkan diri mereka sendiri.

Sebuah rahasia bisa kita simpan baik-baik tanpa seorangpun tahu, asal kita tidak pernah menceritakannya kepada siapapun. Dan tentunya, kita hanya bercerita kepada mereka yang kita percaya.

Kepercayaan kita bisa juga sebenarnya dihianati. Kenapa tidak? Toh pada dasarnya mengelabui orang yg mempercayai kita adalah perkara yang sangat mudah. “Dia percaya ini ama gue.”
Dan kita mulai membuat sebuah rahasia baru, dimana kita tidak perlu khawatir orang yang tadi percaya pada kita akan curiga. Kita lupakan saja tentang kepercayaannya. Dan kita buat kepercayaan baru dari orang yang baru, untuk tetap saling menjaga sebuah rahasia yang terbaru. Atau : ‘jangan sampai ketauan si orang yg percaya ama kita itu’.
Dengan begitu, prinsip menjaga kepercayaan tetap ada. Meskipun artinya sudah tidak ‘sesakral’ itu lagi. Atau mungkin untuk menguntungkan diri sendiri? Bisa jadi!


Apalah artinya menjaga sebuah rahasia dan kepercayaan dengan seseorang, jika kita sebenarnya menghancurkan kepercayaan seseorang yang lain? Seolah kita lebih mementingkan sebuah kepercayaan yang diberikan orang lain, tapi merusak kepercayaan orang yang lain lagi.

Jika kepercayaan yang sudah lama terbina kini terkoyak, segala kepercayaan itu akan luntur. Percayalah.

nah.. pnting bgd kn suatu kepercayaan itu....
di jaga baik2 yaa jgn sampai kpercayaan tu trkhianati cz ak snddiri prnh khilangan kprcayaan dr seorang teman n rasa'a sumpaaahhh.... ga enak bgdbgd. Loh? ko jd curhat yaa?? hahah