Hambatan / Permasalahan | Solusi | |
1 | Sulitnya mengajak objek dakwah untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dakwah. | Melakukan berbagai pendekatan pribadi dan pendekatan akademik agar lebih efektif. |
2 | Kegiatan-kegiatan dakwah Rohis kurang mendapatkan dukungan dari pihak manajemen sekolah atau guru. | Mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan, membuka wadah dialog untuk meraih simpati guru. |
3 | Sarana dan prasarana untuk kegiatan rohis terlalu minim, sehingga menyebabkan kegiatan tidak lancar. | Mencari sponsor khusus untuk pendanaan dan melakukan pendekatan dengan pihak sekolah. |
4 | Acara & kegiatan Rohis cenderung monoton, menjemukan, dan terkesan formal. | Mengatur berbagai produk dakwah di luar rutinitas harian dengan lebih fleksibel, nanum ttp dlm batas syar'i. |
5 | Anak Rohis SMU selama ini terkenal dengan sifatnya yang cenderung ekslusif dan lebih tertutup. | Melakukan pendekatan psikologis kpd objek dakwah, terapkan kefleksibelan dalam batasan-batasan tertentu. |
6 | Pemahaman dasar aqidah Islam anak Rohis SMU masih minim dan sangat terbatas. | Peningkatan pembinaan setiap kader secara berkelanjutan dan terarah. mis : kajian, halaqah, dll |
7 | Terdapat kesenjangan antara pengurus (teras) dan anggota rohis, sehingga ukhuwah terasa kaku dan monoton. | Silaturahmi sesama anggota&pengurus dgn membentuk komunikasi 2 arah yang baik dan teratur. |
8 | Pembagian waktu (scheduling) untuk berbagai kegiatan Rohis sulit dilakukan. | Bahas dgn seluruh anggota, gunakan skala prioritas, sesuaikan dengan kemampuan dan sikon. |
9 | Persepsi yang salah tentang konsep kerja dan rohis, sehingga melahirkan budaya single fighter (bekerja sendirian). | Memberikan pemahaman kepada seluruh anggota ttg urgensi amal jama'i, perdalam arti visi dan misi dakwah. |
10 | Regenerasi terhadap kader penerus sangat minim dan tdk berimbang dengan kuantitas program. | Targetkan pola kaderisasi secara matang, fokuskan ke penerimaan anggota dan pemberdayaannya. |
(ibid)
0 komentar:
Posting Komentar